Suara Jawa Timur.
Ketua DPRD Pacitan Arip Setya Budi , mengaku pusing seiring dengan jabatannya sebagai orang nomer 3 di Kabupaten Pacitan.
Menurut ASB , kelompok masyarakat entah itu LSM ,Ormas atau bahkan Yayasan Sekolah , cara memandang jabatan seseorang itu dinilai lebih dari segalanya , termasuk materi.
Bayangkan Jika dituruti , Jabatan ketua DPRD Pacitan , harus mengeluarkan anggaran untuk atensi saja bisa mencapai 50- 60 juta.
perbulan .
Secara logika , pendapatan dirinya sebagai Ketua DPRD saja tidak sampai 35 juta perbulan , artinya jika dirinya harus memenuhi permintaan ( atensi ) tersebut diatas , maka saya harus melakukan penyelewengan.
Pernyataan itu disampaikan ASB , ketika dirinya bertatap muka ( bersilaturahim) dengan puluhan Wartawan di Gedung Besar tempat Anggota DPRD acara Rapat atau paripurna.
Keluhan ASB mendapat perhatian sekaligus keprihatinan semua pihak , termasuk Lembaga Pacitan Courruption Watch ( PCW).
PCW melalui Wakil ketuanya Marjuki ( NS) menghimbau kepada semua pihak, agar tidak menekan nekan , atau memaksa pejabat Pemerintahan untuk melakukan tindakan diluar kemampuan pejabat itu sendiri.
Sekedar tambahan informasi , setiap menjelang Hari Raya Idhul Fitri , permintaan ( atensi) datang dari berbagai kelompok komunitas masyarakat ..(tik)