MADIUN – Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun menggandeng Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Madiun untuk melakukan pengecekan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bagi 515 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan tersebut dilakukan guna mendukung suksesnya Pemilu 2024 mendatang.
Sebelum dilakukan pengecekan dan perekaman biometrik, terlebih dulu dilaksanakan penandatanganan kerja sama (PKS) antara Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun dengan Dispendukcapil.
Dalam sambutannya, Kepala Disdukcapil Kota Madiun, Agus Triono mengatakan, penelusuran NIK WBP dilakukan dengan 3 cara, yakni melalui pengecekan sidik jari, iris mata dan nama lengkap serta tempat, tanggal lahir. Karena 3 hal tersebut menjadi acuan akurat untuk melihat apakah para WBP benar-benar memiliki data atau tidak.
“Kami mohon bantuan Pak Kalapas, agar WBP bisa menyampaikan identitas secara jujur dan terbuka. Seperti nama lengkap dengan ejaan yang benar. Karena ini untuk mempersempit lingkup pencarian,” tuturnya di Aula Adi Sudjatno, Senin(27/2/2023).
Agus mengatakan, dirinya beserta tim telah menyiapkan alat perekaman E-KTP apabila data WBP tidak ditemukan meskipun telah melewati pengecekan biometri.
“WBP yang belum melakukan perekaman, kita siapkan perekaman, ini dalam rangka pemenuhan hak demokrasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kalapas Ardian Nova mengapresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Disdukcapil Kota Madiun. Pihaknya berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi bukti sinergitas, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi antar Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH).
"Terkait layanan Dispendukcapil ini saya mengapresiasi, tentu ini sangat membantu kami. Selain untuk menyukseskan Pemilu, tentu bisa kita tindak lanjuti untuk layanan kesehatan WBP, salah satunya vaksinasi. Karena kan dasarnya NIK,” tandasnya. (red)