Karya Monumental
ditorehkan Ipong Muchlissoni selama menjabat sebagai Bupati Ponorogo dengan
membangun Pasar Legi menjadi tempat yang megah dan modern sebagai pusat
perekonomian di Ponorogo.
Pemerintah Ponorogo
bersama Ipong Muchlissoni menjawab pertanyaan masyarakat dengan konkrit dalam
pembangunan Pasar Legi sebagai Pasar Rakyat Terbesar di Jawa Timur.
“Saya mengupayakan bersama
Menteri Perdagangan, saya meminta kepada Menteri Perdagangan agar
pembangunannya tidak dibangun oleh pihak swasta, agar seluruh pedagang di
Ponorogo bisa berjualan kembali. Saya meyakinkan DPRD bahwa pasar tidak boleh
oleh investor, tidak boleh dibangun oleh swasta, pasar harus dibangun kembali
oleh Negara, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Ponorogo, karena kalau
swasta yang mengerjakan nanti masyarakat Ponorogo terutama para pedagang pasti
kesulitan untuk membayar biaya sewa lapaknya yang sangat tinggi,” ucap Ipong.
Total bangunan yang akan
dilaksanakan pasar legi ini dengan luas 32.000 meter persegi, dengan 4 lantai
dengan lantai parkir dan dilantai paling atas akan ada masjid yang megah dengan
kapasitas 500 orang jamaah.
Sesuai perencanaan
pembangunan Pasar Legi setelah selesai dibangun akan ditempati oleh pedagang
pendahulu dan pendatang baru yang terdiri dari Ex. Pedagang Pasar Legi, Ex.
Pedangan Pasar Pengadilan, Ex. Pedagang Pasar Lanang, Ex. Pedagang Pasar
Stasiun dan pendatang baru.
Ipong mengklaim bahwa
Pasar Legi akan menjadi pasar rakyat terbesar di Jawa Timur dan pasar yang
pertama yang dibangun dengan konsep Gedung Bangunan Hijau.
“Pasar legi ini nanti
kalau sudah berdiri akan ditempati oleh Ex. Pedagang Pasar Legi, Ex. Pedangan
Pasar Pengadilan, Ex. Pedagang Pasar Lanang, Ex. Pedagang Pasar Stasiun, dan
akan ada pedagang baru yang akan melewati seleksi dulu, insyallah pasar ini
bisa memuat 4 ribu sampai 6 ribu pedagang, dan semuanya menempati secara
Gratis,” tuturnya.
“Saya bisa mengatakan pasar ini akan menjadi pasar rakyat terbesar di Jawa Timur, dan pasar ini untuk pertama kalinya dibangun dengan konsep gedung bangunan hijau, dimana sangat memperhatikan keseimbangan dan koefisien antara bangunan yang bersifat bersih dan bangunan terbuka hijau, membuat bangunan tersebut menjadi lebih sehat yang akan berdampak positif bagi pedagang dan pengunjungnya, dan semoga Pasar Legi ini menjadi barokah untuk kita semua” Pungkas Ipong Muchlissoni. (Mar/Jan).